JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mengetahui apa saja tuntutan para buruh yang akan menggelar aksinya di Gedung DPR dan Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (2/10/2019).
Jokowi sebelumnya sudah memanggil Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea, dan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal di Istana Bogor.
"Seperti yang kita ketahui bersama Presiden telah menerima Andi Gani dan Iqbal, dan tentunya ada pembicaraan. Presiden sudah mengetahui dan memahami apa yang menjadi tuntutan buruh," ujar Seskab Pramono Anung.
Baca juga: Ada Demo Buruh, Jalan Menuju Istana Ditutup
Pramono memastikan, bahwa pemerintah akan melihat apa yang menjadi kebutuhan dari buruh dan keinginan dari para pelaku usaha agar perekonomian Indonesia bisa lebih kompetitif.
"Nah yang seperti ini tugas pemerintah untuk mempertemukan, mencari jalan keluar, supaya apa yang menjadi aspirasi buruh bisa terpenuhi kemudian dunia usaha ketika trade war terjadi, Indonesia dianggap tidak dapat memanfaatkan secara maksimal karena banyak aturan yang mengikat kita sendiri," sambungnya.
Baca juga: Puluhan Ribu Buruh Geruduk Gedung DPR Desak Bubarkan BPJS
"Sehingga Vietnam, Kamboja lebih menarik daripada Indonesia, karena persoalan dimana-mana berkaitan dengan tenaga kerja," tambahnya.
Diketahui, Aksi Buruh Damai ini akan menyampaikan aspirasinya untuk menolak kenaikan iuran BPJS Kesehatan, menolak revisi UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, dan revisi PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.
(Awaludin)