Namun, Putra Mahkota Akishino membela alokasi pengeluaran tersebut. Dia mengatakan bahwa meski upacara Daijosai merupakan ritual Shinto, efeknya sangat besar pada masyarakat Jepang secara umum.
"Tetapi kedua upacara itu sangat besar dalam hal ukuran dan pengeluaran, serta perhatian media, sehingga mereka memiliki dampak yang sangat besar pada masyarakat,” kata Akishino.
BACA JUGA: Jepang Masuk Era Baru, Jokowi Ucapkan Selamat ke Kaisar Naruhito
Pemerintah mengatakan ritual itu adalah "acara publik" dan karenanya layak untuk didanai dengan dana publik. Dan pengeluaran tidak akan berjumlah kecil mengingat pengeluaran untuk semua upacara terkait penobatan mencapai hingga 16 miliar yen.
Pemerintah telah menyisihkan USD64 juta (sekira 6,9 miliar yen) dana kabinet untuk acara-acara tersebut, dengan sisanya dibagi antara rumah tangga kekaisaran, yang didanai oleh uang pembayar pajak, agen polisi nasional, dan kementerian luar negeri dan pertahanan.
(Rahman Asmardika)