SANTIAGO – Militer Chile berjaga di jalan-jalan Ibu Kota Santiago pada Sabtu pagi setelah Presiden Sebastian Pinera mengumumkan keadaan darurat di tengah demonstrasi besar-besaran memprotes peningkatan tarif angkutan umum.
Javier Iturriaga del Campo, jenderal yang ditunjuk oleh Pinera, mengatakan pada konferensi pers di istana kepresidenan Moneda di Santiago pada Sabtu dini hari bahwa pasukannya akan memfokuskan patroli mereka pada "daerah yang paling dilanda konflik" tetapi tidak akan memberlakukan jam malam " untuk saat ini".
BACA JUGA: Kawanan Maling Dikirim Khusus dari Chile ke Inggris untuk Bobol Rumah Orang Kaya
"Rekomendasi untuk orang-orang adalah mereka bisa pulang bersama keluarga dan tenang," katanya sebagaimana dilansir Reuters, Minggu (20/10/2019).
"Kami mengambil kendali, mengerahkan pasukan kami sedemikian rupa sehingga kami dapat mencegah tindakan vandalisme yang berkelanjutan dan memiliki perasaan yang lebih baik di pagi hari tentang apa yang terjadi."
Pengumuman status darurat itu disampaikan Pinera yang berwajah muram tak lama setelah tengah malam datang menyusul kerusuhan hebat selama 12 jam di pusat kota. Demonstran bentrok dengan polisi yang menggunakan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan mereka.
Petugas pemadam kebakaran dan angkutan umum mengatakan bahwa stasiun kereta, bus, dan kantor pusat perusahaan utilitas listrik Enel dibakar para demonstran.