SANTIAGO - Lima orang tewas tewas setelah sebuah pabrik garmen di dekat Santiago dibakar oleh penjarah di tengah gelombang demonstrasi yang terjadi di Ibu Kota Chile itu. Insiden itu menambah jumlah korban jiwa dalam demonstrasi yang mulanya dipicu oleh kenaikan tarif angkutan umum.
Kerusuhan yang dipicu oleh protes atas kenaikan tarif kereta komuter sekarang ditangguhkan, telah meluas, menjadi sebuah cermin kemarahan rakyat atas biaya hidup dan ketidaksetaraan yang tinggi.
BACA JUGA: Kerusuhan Besar Guncang Ibu Kota, Chile Umumkan Keadaan Darurat
Militer dan polisi menggunakan gas air mata dan meriam air terhadap para demonstran, dan memberlakukan jam malam di kota-kota besar. Presiden Sebastián Piñera telah membela tanggapan pemerintahnya yang memberlakukan keadaan darurat menyusul demonstrasi dan kerusuhan yang terjadi pada Jumat.
"Saya yakin bahwa demokrasi tidak hanya memiliki hak, demokrasi memiliki kewajiban untuk mempertahankan diri menggunakan semua instrumen yang disediakan demokrasi itu sendiri, dan aturan hukum untuk memerangi mereka yang ingin menghancurkannya," kata Piñera setelah pertemuan darurat dengan para pejabat, sebagaimana dilansir BBC.