Satelit itu mengukur pergeseran permukaan gunung beberapa meter tepat di atas ledakan, yang juga menggerakkan sisi puncak Gunung Mantap sekira 0,5 meter. Mereka memperkirakan ledakan bom itu sendiri terjadi sekitar 540 meter di bawah puncak, menciptakan rongga di dalam gunung dengan radius 66 meter.
Meski tes dilakukan jauh di bawah tanah, seperti yang telah menjadi praktik standar selama beberapa dekade untuk meminimalkan bencana radioaktif, beberapa kebocoran radiasi dicatat setelah ledakan 2017. Muncul juga kekhawatiran bahwa gunung itu akan runtuh dengan sendirinya, melepaskan bahan radioaktif yang terperangkap di dalamnya yang tersimpan setelah uji coba bom.
(Rahman Asmardika)