Saat Aksi Debus Anak 11 Tahun Memukau Publik Malaysia

Ade Putra, Jurnalis
Minggu 17 November 2019 22:59 WIB
Share :

Sementara itu, Konsul Jenderal RI di Kuching, Sarawak, Yonny Tri Prayitno mengaku kagum dengan kemampuan anak-anak CLC ini. "Anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari berbagai tempat digabungkan menjadi satu. Anak-anak ini juga kreatif dengan menampilkan pertunjukan yang sangat luar biasa. Hal tersebut juga tidak terlepas dari pembinaan guru-guru," ujarnya.

Ia berharap, kegiatan semacam ini kedepannya terus dilakukan. Bahkan dia yang baru dilantik sebagai Majelis Pembimbing Gugusdepan Gerakan Pramuka 001-002 KJRI Kuching periode 2019-2021 ini meminta Kwrtir Nasional (Kwarnas) untuk mendukung dan menyiapkan program lainnya. Karena hal ini akan memperkuat kerjasama Pramuka Sarawak dengan Pramuka Indonesia.

"Kami bersyukur dari pihak Kwarnas datang dan melihat langsung. Hal ini baru pertama kali Kwarnas melihat secara langsung. Kita ingin Kwarnas juga memperhatikan kepramukaan di Sarawak. Di Sarawak kita bisa kompak dan bergembira. Bisa membahagiakan anak-anak sekolah yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya," kata Yonny Tri.

Anak-anak PMI, sambung dia, sudah terdidik mandiri, disiplin, bersatu. Anak-anak ini juga diajarkan untuk berinovasi dari kreativitas yang cukup menggembirakan. "Maka kegiatan semacam ini merangsang anak Pekerja Migran Indonesia di luar negeri untuk tidak hanya berdiam diri mengikut orang tua," tutur dia

Kalaupun nantinya anak PMI pulang ke tanah air, maka telah memiliki bekal yang mungkin melebihi anak-anak di Indonesia. "Dengan kegiatan seperti ini anak-anak PMI akan memiliki bekal untuk kembali ke Indonesia. Sehingga tidak minder dan berkecil hati, karena telah memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan anak-anak yang ada di Indonesia," tutupnya.

Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Prof. Dr. Jana T Anggadiredjamenambahkan, tantangan bagi kegiatan pramuka kedepan bukan semakin mengecil. Namun semakin membesar. Oleh karena itu, tuntutan bagi gerakan pramuka itu bagaimana pendidikan pramuka bisa dijalankan dengan baik.

"Tentunya problematika yang ada di wilayah Sarawak, Malaysia ini ada. Teman-teman pembina tentu mempunyai tantangan yang saya yakin lebih berat dibandingkan teman-teman pembina gerakan pramuka di tanah air. Hanya keikhlasan dan ketulusan para pembina ini dalam membina adik-adik kita mulai dari siaga, pengalang, penegak dan pandega hingga gerakan pramuka di Ssrawak ini bisa berjalan dengan baik," kata Jana.

Menurutnya, kegiatan kepramukaan ini tidak terlepas dari adanya pendidikan formal di sekolah-sekolah yang ada di Sarawak Malaysia. Karena hal itu saling terkait dan merupakan kebijakan pihak perusahaan di Malaysia yang sangat perlu diberi apresiasi dengan baik. Sehingga anak-anak para PMI/BMI ini mendapat kesempatan belajar di sekolah-sekolah tersebut.

"Kegiatan gerakan pramuka dan pendidikan di sekolah-sekolah itu harus mampu mengikuti dengan baik perkembangan zaman. Terutama terhadap dampak negatif bagi anak didik kita, peserta didik kita dan masyarakat kita Indonesia, termasuk yang ada di Sarawak, Malaysia ini," tutupnya.

(Khafid Mardiyansyah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya