JAKARTA – Bakal Calon Ketua Umum Golkar petahana, Airlangga Hartarto disebut mendapat dukungan 'Istana' dalam pemilihan Ketua Umum partai berlogo pohon beringin itu periode 2019-2024.
Menanggapi hal itu, politikus Partai Golkar Happy Bone Zulkarnain menyayangkan pernyataan Agun Gunandjar yang menyatakan bahwa Munas Golkar kali ini tidak demokratis dan diintervensi oleh Istana melalui tangan para menteri. Menurut dia, pernyataan tersebut akan berakibat Golkar pecah.
Baca Juga: Soal Tuduhan Intervensi Istana, Airlangga: Kita Fokus Saja pada Munas
Happy menilai, pernyataan itu sangat insinuatif dan memberikan judgement yang kontra produktif dengan harapan kader yang sedang bersemangat untuk menyandarkan harapannya agar Golkar menjadi partai modern yang dapat mewujudkan kesejahteraan rakyat.
“Ibarat menepis air di dulang, yang terpercik muka sendiri, apalagi sahabat saya Pak Agun adalah tokoh senior sudah malang melintang di parlemen. Sepengetahuan saya, Agun adalah kader senior yang kritis, bijak dan selalu mempunyai idea dan gagasan yang cerdas serta konstruktif dalam menyampaikan diskursus politik,” kata Happy, Selasa (3/12/2019).
Dia menyayangkan, pernyataan Agun kali ini justru bukan kritikan yang membangun khususnya untuk para Kader Partai Golkar.
“Tapi kenapa beliau harus menyampaikan narasi yang negatif disaat kita sidang bekerja keras untuk membangun partai ini untuk mewujudkan kejayaannya. Janganlah karena khawatir melihat gerakan dan dukungan kader pemilik suara yang sangat besar terhadap AH lalu menyampaikan "Narasi Horor" dan penilaian yang suram terhadap Partai Golkar,” urai Ketua Korbid Hankam, Kumham, Hublu, Ekonomi Pedesaan & Diaspora Partai Golkar tersebut.
Menurut Happy, narasi Agun terlalu didramatisasi. Sebab terkait persyaratan 30 persen dukungan untuk maju sebagai Caketum di Munas bisa dibicarakan dan didiskusikan dengan kepala dingin.
“Karena semua itu tidak ujug-ujuk muncul begitu saja. Tentu itu semua buah pemikiran yang dibangun dengan memeras pikiran yang dituangkan ke dalam AD/ART yang susah disepakati bersama,” tutur dia.
“Demikian pula dg narasi mengganjal calon selain AH. Hemat saya siapapun kader punya hak utk mendaftarkan diri menjadi berkontestasi menjadi ketum golkar selama yang bersangkutan memenuhi persyaratan untuk itu. Terbukti, saat ini tidak kurang ada 9 nama yang tercatat sebagai Caketum Golkar,” sambungnya.
Happy menjelaskan untuk tahap selanjutnya setiap calon diwajibkan mempunyai dukungan minimal 30 % dari pemegang hak suara. Itu sudah sesuai dengan AD/ART. Andai yang bersangkutan tidak setuju maka itu bisa berdebat dan menyampaikan keberatannya ke peserta Munas.
“Saya yakin, munas kali ini akan menjadi munas yang demokratis dan berkualitas. Baik dalam proses pemilihan ketum maupun dalam menyepakati program-program yang akan mengantar golkar sebagai partai nomor wahid di republik ini,” papar dia.
Baca Juga: Pemerintah Diminta Netral dalam Kontestasi Munas Golkar
Selain itu, Happy juga menyayangkan tudingan-tudingan yang tidak beralasan dan mengada-ada terhadap Presiden Jokowi yang disebut melakukan intervensi via menteri-menterinya untuk memenangkan Airlangga Hartarto. Pernyataan itu selain menyeret-nyeret presiden ke dalam urusan internal Golkar juga bisa dinilai merendahkan independensi dan karakter kader-kader Partai Golkar sendiri.
Menurut Happy, kader golkar sudah cukup dewasa, profesional dan punya harga diri dalam mengurus partainya. “InsyaAllah Munas nanti adalah Munas yang demokratis, sejuk dan penuh persaudaraan. Para pemegang suara sudah faham dan solid utk memilih siapa orang baik yang layak dan pantas memimpin Partai Golkar ke depan,” tutup Happy.
(Fiddy Anggriawan )