Happy menjelaskan untuk tahap selanjutnya setiap calon diwajibkan mempunyai dukungan minimal 30 % dari pemegang hak suara. Itu sudah sesuai dengan AD/ART. Andai yang bersangkutan tidak setuju maka itu bisa berdebat dan menyampaikan keberatannya ke peserta Munas.
“Saya yakin, munas kali ini akan menjadi munas yang demokratis dan berkualitas. Baik dalam proses pemilihan ketum maupun dalam menyepakati program-program yang akan mengantar golkar sebagai partai nomor wahid di republik ini,” papar dia.
Baca Juga: Pemerintah Diminta Netral dalam Kontestasi Munas Golkar
Selain itu, Happy juga menyayangkan tudingan-tudingan yang tidak beralasan dan mengada-ada terhadap Presiden Jokowi yang disebut melakukan intervensi via menteri-menterinya untuk memenangkan Airlangga Hartarto. Pernyataan itu selain menyeret-nyeret presiden ke dalam urusan internal Golkar juga bisa dinilai merendahkan independensi dan karakter kader-kader Partai Golkar sendiri.
Menurut Happy, kader golkar sudah cukup dewasa, profesional dan punya harga diri dalam mengurus partainya. “InsyaAllah Munas nanti adalah Munas yang demokratis, sejuk dan penuh persaudaraan. Para pemegang suara sudah faham dan solid utk memilih siapa orang baik yang layak dan pantas memimpin Partai Golkar ke depan,” tutup Happy.
(Fiddy Anggriawan )