Pernyataan serupa diampaikan William Taylor, diplomat tertinggi Amerika di Ukraina dan George Kent, pejabat Departemen LN urusan Ukraina saat sidang pemakzulan Trump.
Trump menugaskan menugaskan pengacara pribadinya Rudy Giuliani untuk memaksa Ukraina melakukan penyelidikan yang akan menguntungkan dirinya.
Giuliani bertindak atas nama Presiden Trump untuk urusan yang biasanya dilakukan oleh Departemen Luar Negeri AS.
Kata kedua diplomat itu, Giuliani mendesak Ukraina supaya mengadakan penyelidikan atas saingan utama Trump dalam pemilu tahun 2020, mantan wakil presiden Joe Biden, dan putranya Hunter yang bekerja untuk perusahaan gas alam Ukraina.
Giuliani juga diminta oleh Trump untuk menyelidiki teori yang mengatakan hawa Ukraina-lah yang melakukan campur tangan dalam pemilu presiden tahun 2016, dan bukannya Rusia.
Permintaan Trump itu dilakukan sambil ia menahan bantuan militer bagi Ukraina berjumlah USD391 juta (sekira Rp5,5 miliar), yang diperlukan negara itu untuk melawan kelompok separatis pro-Russia di bagian timur Ukraina.
Kata Duta Besar Taylor, “Tanpa bantuan Amerika itu, pastilah lebih banyak warga Ukraina yang akan mati.”
Setelah sidang di Penyelidikan di DPR, persidangan akan dilanjutkan di Senat yang akan memutuskan apakah Trump akan tetap menjabat sebagai presiden AS.
Partai Republik merupakan mayoritas di Senat, sehingga kecil kemungkinan Trump akan dicopot dari jabatannya.
Jika Trump nantinya ternyata dimakzulkan dan didepak dari jabatannya, maka Wakil Presiden Mike Pence akan menggantikannya sebagai presiden sampai masa jabatannya berakhir pada 20 Januari 2021.
(Rachmat Fahzry)