BAGHDAD - Perdana Menteri Irak mengutuk Amerika Serikat (AS) atas pembunuhan Komandan Pasukan Quds Iran, Mayor Jenderal Qassem Soleimani dan komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis. Adel Abdul Mahdi mengatakan tindakan AS itu akan menyulut sumbu peperangan.
Amerika Serikat membunuh Soleimani dan Komandan Milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis dalam sebuah serangan udara di Bandara Baghdad, Kamis, 2 Januari 2020.
BACA JUGA: Komandan Pasukan Elite Iran Tewas dalam Serangan Roket di Bandara Irak
"Pembunuhan seorang komandan militer Irak yang memegang posisi resmi dianggap sebagai agresi terhadap Irak... dan likuidasi tokoh-tokoh Irak terkemuka atau orang-orang dari negara persaudaraan di tanah Irak adalah pelanggaran besar-besaran terhadap kedaulatan," kata Perdana Menteri Adel Abdul Mahdi sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (3/1/2020).
Abdul Mahdi, yang pemerintahnya mendapat dukungan dari Iran, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan udara AS adalah "eskalasi berbahaya yang akan menyalakan sumbu perang destruktif di Irak, wilayah, dan dunia."