BEKASI - Warga RT 08, RW 15 Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi terserang gatal-gatal, pasca-banjir yang menerjang permukiman tersebut beberapa waktu lalu.
Seperti Maria (62) warga Perumahan Bekasi Jaya Indah, sempat beberapa kali mondar-mandir melakukan pemeriksaan ke Puskemas setempat, akibat banjir yang menerjang pada Rabu 1 Januari 2020.
"Saya sudah bolak-balik periksa, karena gatel-gatel setelah banjir," kata Maria ketika ditemui Okezone, Rabu (8/1/2020).
Baca juga: DPRD Berencana Bentuk Pansus Selidiki Penyebab Banjir Jakarta
Selain gatal-gatal, diakui dia bahwa sejak banjir yang menerjang awal tahun itu, dirinya juga kerap stres sehingga membuat tensi darah naik.
"Pokoknya sejak banjir awal tahun itu menerjang, stres saya. Darah tinggi naik. Padahal gak punya riwayat darah tinggi," katanya.
Baca juga: Waspada, Hujan Lebat Berpotensi Terjadi pada 8-12 Januari 2020 di Jabodetabek
Terlebih, kata dia, perumahanya baru kali ini diterjang banjir hingga leher orang dewasa. Karena banjir ini, dirinya stres. "Bener lho, baru kali ini. Saya 20 tahun tinggal disini, tapi, baru kali ini kena darah tinggi," ujar dia.
Berbarengan dengan itu, pengamatan Okezone di Perumahan Bekasi Jaya Indah ada salah posko kesehatan. Terlihat banyak warga yang berobat dan mengeluhkan kondisinya.
Rata-rata mereka yang berobat selain karena gatal-gatal juga stres yang pada akhirnya membuat tensi darah tinggi. Mereka yang berobat didominasi kaum ibu-ibu.
Posko pengobatan ini, kata Ketua RT 08/15, M Muchtar karena ada permintaan dari salah satu relawan dari TSSI Peduli Banjir. Mereka meminta agar disedikan tempat untuk memeriksa kesehatan di RT08-09 Perumahan Bekasi Jaya Indah.
"Jadi baru hari ini ada posko kesehatan. Sebelumnya tidak ada, karena mereka meminta maka kami sosialisasikan ke warga, dan banyak warga juga yang memeriksa," kata Muchtar ketika ditemui Okezone di tempat yang sama.
Sebelumnya, kata Muchtar, warga mengeluhkan banyaknya tumpukan sampah di dalam lingkungan perumahan. Terlebih sampah-sampah sisa banjir itu sudah mulai ada yang bau.
"Bantuan pemerintah, gak ada yang masuk. Ini juga dari dalam kita yang ngangkut untuk membuang ke titik yang ditentukan oleh pihak kelurahan," katanya.
Pengangkatan sampah-sampah di dalam lingkungan RT08/15 sendiri sampai saat ini masih di lakukan. Pasalanya, perumahan yang dekat dengan kali ini, masih terlihat sejumlah titik tumpukan sampah, baik itu di pelataran rumah maupun di lapangan.
(Awaludin)