JAKARTA - Penyidik Polda Metro Jaya masih mendalami laporan politikus partai Demokrat Roy Suryo atas pimpinan kelompok Sunda Empire bernama Rangga Sasana.
Roy melaporkan Rangga karena tidak terima atas pernyataannya dalam acara diskusi di salah satu televisi swasta yang menyebut dirinya tak paham sejarah lahirnya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan North Atlantic Treaty Organization (NATO).
Baca Juga: Polisi Dalami Laporan Roy Suryo terhadap Petinggi Sunda Empire
"Roy Suryo laporan sudah masuk. Sekarang sudah ditangani penyidik," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada Okezone, Senin (27/1/2020).
Yusri mengatakan, penyidik Ditkrimsus Polda Metro Jaya masih memproses laporan Roy Suryo. Nantinya, lanjut dia, penyidik akan memanggil Rangga. Namun, Yusri belum bisa memastikan kapan penyidik memanggil pria yang mengaku sebagai "Letjen NATO" tersebut.
"Di Krimsus. Masih didalami dulu (laporannya) nanti baru dijadwalkan, dipanggil sekarang masih diproses nanti dijadwalkan manggil siapa-siapa saja," tandasnya.
Sebelumnya, Roy melaporkan Rangga dengan laporan yang teregister LP/530/I/YAN.2.5./2020/SPKT/PMJ tanggal 24 Januari 2020.
Dalam diskusi yang berlangsung di Hotel Borobudur, Selasa 21 Januari 2020, Rangga bilang kalau PBB dan NATO berdiri di Bandung tepatnya di Gedung Isola. Lalu, Roy menyanggah omongan Rangga, kemudian dibalas oleh petinggi Sunda Empire itu dengan ledekan kalau mantan Menpora era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu tak paham silsilah sejarah.
"Yang bersangkutan malah mengatakan secara langsung kalau saya salah tidak mengerti sejarah. Karena dia tuduh saya enggak ngerti sejarah, dia ubah sejarah dan inilah yang saya laporkan, itu intinya," kata Roy di lokasi.
Ia mengaku kerap mendapat pelecehan dari berbagai warganet yang seusai acara selesai. Mereka menilai Roy karena dianggap tak paham sejarah.
"Saya harus menjawab ini salah, anda belajar dari mana?, mereka bilang ini dan referensi dari Google dari Wikipedia. Itulah yang Kemudian saya tertarik untuk melihat langsung," kata dia.