WASHINGTON - Pejabat Amerika Serikat mengatakan perjanjian antara AS dan Taliban untuk mengurangi kekerasan di Afghanistan kemungkinan akan mencakup penggunaan alat-alat komunikasi khusus untuk mencegah kesalahpahaman antara kedua pihak.
Sistem komunikasi itu akan berfungsi seperti yang ada antara pasukan AS dan Rusia di Suriah untuk mencegah terjadinya konflik yang tidak disengaja.
Sejumlah sumber mengatakan kepada VOA bahwa perjanjian untuk mengurangi aksi-aksi kekerasan itu akan dimulai pada Sabtu (22/2) ini.
Namun pejabat senior departemen pertahanan Amerika mengatakan, tentara Amerika akan mempertahankan hak untuk melakukan tindakan bela diri dan akan terus melancarkan operasi kontrateroris, serta melatih tentara Afghanistan dalam masa perjanjian itu.
Baca juga: AS dan Taliban Genjatan Senjata Selama 7 Hari
Menurut sejumlah sumber Taliban, kalau perjanjian itu bisa bertahan, perjanjian resmi akan ditandatangani di Doha, Qatar pada 29 Februari.