MOSKOW - Rusia pada Jumat, 28 Februari 2020, mengatakan akan mengirim dua kapal perang yang dipersenjatai dengan rudal jelajah ke perairan lepas pantai Suriah. Langkah itu diumumkan sementara Moskow menyalahkan Ankara atas tewasnya 33 tentara Turki dalam serangan udara di Wilayah Idlib, Suriah sehari sebelumnya.
Serangan udara di Idlib pada Kamis, 27 Februari 2020, itu juga melukai 32 tentara Turki lainnya. Dengan korban jiwa yang jatuh dalam serangan itu, jumlah kematian militer Turki di Idlib bulan ini telah mencapai 54 orang.
BACA JUGA: Sedikitnya 33 Tentara Turki Tewas dalam Serangan Udara di Idlib Suriah
Turki telah mengirim ribuan tentara dan perangkat keras militer ke Suriah. Presiden Recep Tayyip Erdogan telah memperingatkan bahwa militernya akan melancarkan serangan skala penuh untuk mengusir pasukan Suriah kecuali mereka mundur dari pos pengamatan Turki di wilayah tersebut.
Meskipun berusaha mengoordinasikan upaya mereka di Suriah, Rusia mendukung Presiden Suriah, Bashar al-Assad, sementara Turki mendukung pasukan pemberontak yang menentang Assad.
Kementerian Pertahanan Rusia dikutip oleh kantor berita RIA pada Jumat mengatakan bahwa pasukan Turki telah terkena tembakan artileri dari pasukan pemerintah Suriah yang berusaha untuk mengusir serangan oleh pasukan pemberontak.
Reuters, Jumat (28/2/2020) melaporkan, Moskow menyalahkan Ankara yang gagal memberi tahu pihak Rusia tentang kehadiran pasukan Turki di daerah yang menjadi sasaran penembakan meskipun militer dari kedua belah pihak menjalin komunikasi secara rutin.