Transit di Malaysia
Sementara Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Klaten Anggit Budiarto mengatakan pihaknya sudah memeriksa seorang warga Klaten yang sakut setelah pulang umrah tersebut.
Baca juga: Tenang Hadapi Korona, Warga Sragen Diimbau Tidak Borong Masker
Ketika pulang dari umrah, warga Klaten itu sempat transit di Malaysia serta jalan-jalan di sana. Saat sampai di Klaten, dia mengalami batuk serta pilek.
Meski mengalami batuk dan pilek, hasil pemeriksaan tidak ditemukan gejala-gejala mengarah pada terjangkit virus korona. Namun, petugas Dinkes Klaten tetap melakukan pemantauan.
"Kami pantau seperti ada kenaikan suhu tubuh atau tidak melebihi 38 derajat Celsius. Saat kami periksa itu suhu tubuhnya tidak sampai 38 derajat Celsius. Kalau suhu tubuh lebih dari 38 derajat Celsius akan kami rujuk ke RSST," jelas Anggit.
Baca juga: Masker Langka, Pemkot Jayapura Ancam Cabut Izin Apotek "Nakal"
Ia mengatakan proses pemantauan dilakukan selama 28 hari. Meski dalam pemantauan, dirinya memastikan warga Klaten tersebut tetap bisa beraktivitas seperti biasa.
"Dengan catatan harus melakukan perlindungan diri, misalnya memakai masker dan cuci tangan, serta tidak melakukan kontak langsung. Jadi masih bisa beraktivitas seperti biasa karena mengarah pada gejala (terjangkit virus korona) saja belum," tegasnya.
(Hantoro)