Suhadak menyebutkan, sejumlah perkantoran rusak, hingga ada aksi pembakaran. Namun, belum diketahui total kerugian akibat aksi perusakan yang dilakukan massa.
"Banyak kaca perkantoran yang pecah, pintu-pintu perkantoran. Awalnya massa membakar kantor bupati dan merambat hingga ke kantor lainnya, termasuk kantor kas dan keuangan daerah," ujarnya.
Polisi juga belum menangkap pelaku perusakan kantor pemerintahan itu. Meski, sejumlah nama pelaku utama dari aksi anarkis tersebut telah dikantongi.
"Kami sudah kantongi siapa saja yang terlibat, namun belum menetapkan pelaku utama untuk aksi perusakan itu," tuturnya.