KOTAWARINGIN TIMUR – Anggota Kepolisian Resor Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah, menangkap seorang ibu yang membuang bayi kembar ke tempat pembuangan sampah (TPS) di Jalan Muchran Ali, Kelurahan Baamang Hulu, Kecamatan Baamang, pada Selasa 17 Maret 2020 malam.
Pelaku adalah ibu kandungnya sendiri yakni NR (25). Dia mengaku sebelum membuang kedua bayinya tersebut sempat menyusui terlebih dahulu, kemudian dimasukkan ke kardus dan dibuang ke sekitar bak sampah.
"Pelaku pembuang bayi kembar itu berhasil kita tangkap. Ia merupakan ibu kandung dari kedua bayi itu sendiri," kata Kapolres Kotim AKBP Mohammad Rommel, Kamis (19/3/2020).
Ia mengungkapkan, pelaku ditangkap di rumah sewaannya yang terletak di Jalan Samekto, sekira pukul 21.00 WIB, Rabu 18 Maret.
"Pelaku mengakui bahwa perbuatan tersebut terpaksa dilakukan lantaran takut kepada suaminya yang tidak mau lagi menambah anak," ungkapnya.
Ketika mengandung, pelaku mengatakan kepada suaminya mengalami sakit di bagian perut hingga terjadi pembengkakan.
"Atas pengakuan tersebut, suaminya percaya saja bahwa istrinya sedang sakit," papar dia.
Ia menerangkan, tersangka melahirkan bayi kembarnya sendiri tanpa bantuan orang lain, mulai proses penguburan ari-ari sampai memotong tali pusat.
Akibat perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 305 atau 308 KUHP tentang Penelantaran Anak di Bawah Usia 7 Tahun. Ancaman hukumannya 5 hingga 6 tahun penjara.
Sebelumnya terjadi penemuan bayi kembar di bak sampah depan Pertamina Jalan Muhran Ali, Kelurahan Baamang Hulu, Kecamatan Baamang, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, pada Selasa 17 Maret 2020 malam, sekira pukul 22.00 WIB.
Kapolsek Baamang Iptu Paramita mengatakan bayi kembar itu diperkirakan baru dilahirkan. Kini kedua bayi itu masih dirawat di Rumah Sakit Dokter Murjani Sampit.
"Saat ini kedua bayi tersebut masih mendapatkan perawatan intensif dari pihak rumah sakit," ujarnya, Rabu 18 Maret 2020.
Bayi kembar itu ditemukan pertama kali oleh ketua RT setempat. Atas temuan itu saksi kemudian melaporkannya ke pihak kepolisian terdekat dan selanjutnya membawanya ke RS Dokter Murjani Sampit.
(Hantoro)