GP Ansor Kutuk Human Trafficking dan Pelarungan 3 ABK ke Laut Lepas

Tim Okezone, Jurnalis
Kamis 07 Mei 2020 11:37 WIB
Ketua GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas. (Foto: Okezone)
Share :

Gus Yaqut menyatakan mendapat kabar dugaan TPPO yang menimpa 18 ABK asal Indonesia tersebut langsung dari Ketua Serikat Pekerja Perikanan Indonesia (SPPI) Korea Selatan Ari Purboyo. Ari mengatakan ke-18 ABK tersebut sudah mengarungi lautan lepas semenjak setahun lalu.

Menurut keterangan salah satu ABK yang disampaikan ke Ketua SPPI Korea Selatan, mereka hanya digaji sebesar 140.000 won atau setara Rp1,7 juta setelah 13 bulan bekerja.

Baca juga: Kemlu RI Konfirmasi Kematian ABK WNI di Kapal Penangkap Ikan China 

Gus Yaqut mengungkapkan kabar ini juga dibenarkan Ketua Umum SPPI Ach Ilyas Pangestu. Berdasarkan keterangan Ilyas, kapal tuna bernama Longxing 629 itu berbendera Republik Rakyat China dan milik perusahaan bernama Dalian di China.

Longxing 629 berangkat dari Busan, Korea Selatan, pada 14 Februari 2019, menuju laut lepas. Setelah 15 hari berada di laut lepas di sekitar Samoa, kapal ini mulai menangkap ikan tuna. Kapal tersebut menangkap ikan selama 8 bulan dan berhenti menangkap ikan tuna setelahnya.

Gus Yaqut menjelaskan, Ketua Umum SPPI menyatakan pada Desember 2019, 2 ABK asal Indonesia jatuh sakit. Karena sakitnya semakin serius, para kru mendesak kapten kapal melabuhkan kapal agar kedua ABK tersebut mendapat penanganan medis yang memadai. Akan tetapi kapten kapal menolak dengan alasan tidak mendapatkan otorisasi dari perusahaan.

Menurut keterangan Ilyas, tambah Gus Yaqut, pada 22 Desember 2019 pagi, seorang ABK dengan inisial S meninggal dunia. Kapten kapal lantas melarung jenazah S ke laut pada sore di hari yang sama.

Baca juga: Jenazah ABK WNI Dilarung di Laut, Ini Aturan dari ILO 

Kemudian pada 27 Desember 2019, seorang ABK lain yang sakit dipindahkan ke kapal lain, Longxing 802 yang sedang perjalanan menuju pelabuhan terdekat di Samoa. Setelah 8 jam berada di Longxing 802, ABK yang berinisial Al meninggal dunia, dan juga dilarung ke laut.

Karena kejadian ini, kru Longxing 802 panik dan minta dipulangkan. Longxing 802 berlayar kembali ke Busan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya