WASHINGTON - Presiden Donald Trump berjanji akan membuka kembali perekonomian AS "dengan atau tanpa vaksin". Hal itu ia sampaikan saat mengumumkan target untuk menyediakan vaksin virus corona pada akhir tahun.
Ia menyamakan proyek vaksin, yang diberi nama "Operation Warp Speed", dengan upaya menghasilkan senjata nuklir pertama di dunia pada masa Perang Dunia II.
Namun Trump menjelaskan bahwa tanpa vaksin pun, warga Amerika harus mulai kembali ke kehidupan seperti biasa.
Di sisi lain, banyak ahli meragukan vaksin virus corona bisa dikembangkan dalam waktu satu tahun.
Apa itu 'Operation Warp Speed'?
Berbicara dalam jumpa pers di Gedung Putih pada hari Jumat (15/05), Trump mengatakan proyek ini akan dimulai dengan studi pada 14 kandidat vaksin yang menjanjikan untuk mempercepat penelitian dan persetujuan.
"Itu berarti besar dan berarti cepat," katanya tentang Operation Warp Speed. "Satu upaya saintifik, industri, dan logistik besar-besaran yang belum pernah kita lakukan sejak Proyek Manhattan."
Trump menunjuk seorang jenderal Angkatan Darat dan mantan eksekutif kesehatan untuk memimpin operasi tersebut, sebagai bentuk kemitraan antara pemerintah dan sektor swasta untuk menemukan dan mendistribusikan vaksin.
Moncef Slaoui, yang sebelumnya memimpin divisi vaksin di perusahaan farmasi GlaxoSmithKline, akan memimpin misi, sedangkan Jenderal Gustave Perna, yang mengawasi distribusi untuk Angkatan Darat AS, akan berperan sebagai chief operating officer.
Berbicara setelah Trump, Slaoui mengatakan ia "yakin" bahwa "beberapa ratus juta dosis vaksin" akan bisa dibagikan pada masyarakat umum pada akhir tahun 2020
Ia mengakui dalam wawancara sebelumnya dengan New York Times bahwa target itu ambisius, namun mengatakan ia "tidak akan berkomitmen kecuali saya pikir itu bisa dicapai".
Banyak pakar mengatakan vaksin adalah satu-satunya hal yang akan memberi warga Amerika kepercayaan diri untuk sepenuhnya membuka kembali perekonomian tanpa adanya pengujian secara luas.