Trump Ingin Buka Kembali Ekonomi AS dengan Vaksin atau Tanpa Vaksin

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Sabtu 16 Mei 2020 17:08 WIB
Presiden AS Donald Trump. (Foto/White House)
Share :

Dr. Rick Bright, seorang direktur vaksin AS yang dicopot dari jabatannya setelah menuding Gedung Putih memberikan tekanan politik seputar perawatan virus corona, bersaksi di hadapan Kongres pada hari Kamis bahwa pengembangan vaksin biasanya membutuhkan waktu satu dekade.

Apa lagi upaya AS untuk melawan virus corona?

'Warp Speed' adalah yang terbaru dari beberapa proyek respon Covid-19 yang telah dilakukan Washington.

Pada bulan Maret, Gedung Putih meluncurkan prakarsa tes, meminta pengecer farmasi besar seperti CVS, Walgreens, dan Rite Aid untuk mendirikan tempat tes tanpa-turun (drive-through) di seluruh negeri. Namun, kemitraan itu mandek, dan AS terus dikritik karena lambat dalam melakukan tes.

Dalam beberapa pekan terakhir, Gedung Putih mengumumkan upaya lebih lanjut dan telah membantu meningkatkan jumlah tes hingga hampir 10 juta pada 15 Mei, menurut basis data Our World in Data.

Selain prakarsa vaksin terbaru dari Gedung Putih, Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan juga mengevaluasi kandidat vaksin untuk uji coba pada manusia.

Pada Jumat malam, Dewan Perwakilan Rakyat AS yang dikontrol Partai Demokrat meloloskan, lewat jajak pendapat, RUU untuk mengeluarkan paket bantuan virus corona senilai lebih dari US$3 triliun, termasuk dana stimulus bagi pemerintah daerah dan bantuan langsung tunai bagi warga Amerika.

Namun paket itu, yang bahkan ditolak oleh beberapa anggota Demokrat, dinilai tidak berpeluang lolos di Senat yang dikuasai Partai Republik.

(Rachmat Fahzry)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya