Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf menyayangkan aksi pria tersebut karena membahayakan dan beresiko tinggi menularkan corona ke orang lain. Menurutnya, pria itu dijemput paksa oleh petugas karena menolak melakukan isolasi mandiri.
"Kita terpaksa melakukan penjemputan karena akan membahayakan bagi masyarakat sekitarnya jika dibiarkan. Terlebih saat akan dijemput diketahui malah mengamuk dan dengan sengaja malah memeluk orang di sekitarnya," kata Yusuf.
AR sudah pernah menjalani perawatan di rumah sakit selama 20 hari. Namun, berdasarkan hasil tes swab pertama, pria itu negatif corona atau sama dengan hasil rapid tes nonreaktif pada pasien tersebut. Akhirnya pasien tersebut diperbolehkan pulang ke rumahnya. Sebelum pulang, sempat dilakukan tes swab yang kedua.
Setelah hasil tes swab kedua keluar, ternyata AR dinyatakan positif Covid-19. Saat itu dilakukan penjemputan paksa, tapi dia tak mau ikut petugas dan mengamuk.
"Kita akan lembali melakukan tes swab untuk memastikan kondisi pasien setelah hasil tes swab-nya positif," kata dia.
(Salman Mardira)