Video Demonstran Hong Kong Pukuli Pengacara Jadi Sorotan Media China

Agregasi VOA, Jurnalis
Selasa 26 Mei 2020 18:14 WIB
Demonstran anti-pemerintah melarikan diri dari tembakan gas air mata polisi pada protes menentang Undang-undang keamanan, 24 Mei 2020. (Foto: Reuters)
Share :

HONG KONG – Sebuah video yang memperlihatkan demonstran di Hong Kong memukuli seorang pengacara telah media pemerintah China pada Senin (25/5/2020). Insiden itu menjadi pukulan propaganda bagi gerakan prodemokrasi di kota itu.

Serangan itu terjadi pada Minggu (24/5/2020) dalam unjuk rasa menentang undang-undang keamanan kontroversial yang diusulkan Beijing. Demonstrasi itu dibubarkan oleh polisi yang menembakkan meriam air dan gas air mata dalam bentrokan paling sengit selama berbulan-bulan ini.

China berencana memberlakukan UU keamanan baru terhadap Hong Kong yang melarang pengkhianatan, subversi dan hasutan setelah berbulan-bulan protes besar-besaran prodemokrasi yang kerap berubah menjadi kekerasan.

Banyak warga Hong Kong khawatir usulan undang-undang itu dapat mengakhiri kebebasan yang dinikmati warga kota itu. Ribuan orang turun ke jalan-jalan pada hari Minggu meskipun ada larangan pertemuan massal yang diberlakukan untuk menghentikan wabah virus corona.

Video yang direkam pada Minggu itu memperlihatkan seorang lelaki dengan wajah berlumuran darah berupaya meloloskan diri dari kejaran sekitar enam demonstran yang menendang dan memukulinya dengan payung.

Asosiasi Pengacara menyatakan korban adalah anggotanya dan bahwa korban telah dibawa ke rumah sakit.

“Semua bentuk kekerasan, yang harus dicela karena merupakan penghinaan terhadap supremasi hukum, harus segera dihentikan,” kata asosiasi itu sebagaimana dilansir VOA.

Media setempat menyebut lelaki itu berdebat dengan para demonstran sewaktu mereka mendirikan barikade-barikade jalan.

Dalam protes besar-besaran prodemokrasi tahun lalu, pemukulan biasa terjadi di kedua sisi politik yang berseberangan. Video-video demonstran prodemokrasi menyerang lawan telah disita Beijing untuk menggambarkan mereka sebagai radikal yang kasar.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya