CIREBON - Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon, Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat mengaku geram dengan beredarnya video, perihal seorang pria bernama Rahardjo Djali yang menyatakan hendak mengambil alih tahta di Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat.
Menurut Arief, tindakan yang dilakukan oleh Rahardjo Djali tidak berdasar dan sudah mencoreng nama baik dari Keraton Kasepuhan Cirebon. Selain itu, ia juga sangat menyayangkan atas adanya insiden penggembokan pintu Bangsal Dalem Arum Keraton Kasepuhan Cirebon.
Arief menegaskan, bahwa Rahardjo Djali dan kelompoknya bukan orang yang berhak atas tahta Keraton Kasepuhan Cirebon.
"Secara silsilah, adat istiadat serta tradisi yang berlaku secara turun temurun Kasultanan Kasepuhan Cirebon, sehingga tindakan tersebut merupakan tindakan iseng yang sangat tidak berdasar. Oknum tidak berhak atas gelar Kerajaan dan bukan Sultan, dan bukan merupakan putra Sultan," kata Arief dalam keterangan resminya, Minggu (28/6/2020).
Rencananya, Arief bakal melaporkan tindakan yang dilakukan oleh Rahardjo Djali ke pihak berwajib. Ia menilai, apa yang sudah dilakukan oleh Rahardjo Djali sudah melanggar hukum karena menyebarkan berita bohong dan mencemarkan nama baik Keraton Kasepuhan Cirebon.