"Oleh karena itu kejadian ini layak dilaporkan secara hukum ke Kepolisian atas tindakan oknum dan kawan-kawannya, demi tegaknya hukum dan menjaga marwah Keraton Kasepuhan Cirebon," ujar Arief.
Sementara itu, dijelaskan Rahardjo Djali, tindakan penggembokan serta pernyataannya untuk mengambil alih tahta Keraton Kasepuhan Cirebon, didasari karena dirinya dan keluarga besarnya merasa sangat kecewa melihat kondisi keraton yang tidak terawat dengan baik.
"Saya sudah beberapa kali mengajak Sultan Arief berunding, berembuk, membicarakan bagaimana perkembangan keraton ini kedepannya, " ungkap Rahardjo.
Selain itu, Rahrdjo mengaku bahwa dirinya merupakan keturunan langsung Sultan Kasepuhan Cirebon ke-11, yakni Sultan Sepuh XI Radja Jamaludin Aluda Tajul Arifin. Untuk lebih meyakinkan atas klaimnya itu, Rahardjo bahkan sudah menyiapkan dokumen-dokumen tentang silsilah keluarga Sultan Sepuh XI Radja Jamaludin Aluda Tajul Arifin. Salah satunya adalah sebuah surat bernomor 051/SL/SSXIV/XI2013 yang ditandatangani Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat di atas materai.
Rahardjo sadar betul kalau akan ada penolakan yang dilayangkan oleh pihak Sultan Arief, tentang pernyataannya.