JAMBI - Gubernur Jambi Fachrori Umar mengungkapkan di wilayahnya terdapat 258 desa rawan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Data tersebut berdasarkan kejadian karhutla sepanjang tahun 2015–2019.
"Desa rawan bencana karhutla tersebut, tersebar disejumlah kabupaten di Provinsi Jambi, seperti di Kabupaten Muarojambi, Tanjungjabung Barat, Tanjungjabung Timur, Batang Hari, Sarolangun, Merangin, Tebo, dan Bungo," ungkapnya, Minggu (5/7/2020).
Ia berharap, seluruh pihak sebisa mungkin mencegah terjadinya karhutla di tahun ini. "Namun, kalaupun terjadi karhutla, agar secepat mungkin bisa dipadamkan, tidak sampai menjadi kebakaran besar," tuturnya.
Diakui Fachrori, dalam menanggulangi bencana karhutla di Provinsi Jambi pihaknya mendapatkan dukungan dari semua pihak. "Di antara dukungan tersebut, dukungan sumber daya manusia (SDM) yang terdiri dari 1 SSY (360) orang prajurit TNI, 1.427 orang prajurit Polri, 285 orang personil Manggala Agni, 172 orang Brigdalkarhutla di setiap UPTD dan UPTD Tahura," tuturnya.
"Kemudian 398 orang TRC BPBD se-Provinsi Jambi, 300 orang Masyarakat Peduli Api, 475 orang Masyarakat Destana Bentukan BNPB/BPBD (19 desa), serta personil dari perusahaan di bidang kehutanan/perkebunan 771 orang Regu Inti dan 1.556 Regu bantuan. Jadi total seluruhnya 5.744 orang," imbuhnya.