Mayoritas jenazah tersebut biasanya berstatuskan pasien dalam pengawasan (PDP) corona. Pihaknya dihubungi diminta untuk memakamkan jenazah tersebut. Hal ini berbeda dengan sebelumnya yang terlebih dahulu menunggu hasil swabnya keluar baru dimakamkan.
"Kita diminta ngambil. Kalau dulu belum, PDP kan masih perdebatan, kalau meninggal pun ditunggu sampai hasil swabnya keluar. Kalau keluar baru ini PDP menghubungi kami (untuk dimakamkan)," ucapnya.
Kini menurut Setiono, hampir setiap hari ada pasien-pasien terindikasi Covid-19 yang meninggal dunia dan dimakamkan dengan protokol pemulasaran corona.
Baca Juga : Kisah Polisi Makamkan Jenazah Covid-19, Sempat Takut dan Ditolak Keluarga
"Sekarang sehari banyak, dulu awalnya satu sekarang bisa dua, sampai empat sehari, setiap minggu empat kali. Pernah Minggu itu lima kali, Senin kemarin empat," tuturnya.
Oleh sebab itu ia berpesan ke masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19.
Baca Juga : Ini 10 Kabupaten/Kota dengan Rasio Kasus Corona Tertinggi
(Erha Aprili Ramadhoni)