JAKARTA - Hujan dengan intensitas tinggi menjadi salah satu pemicu banjir yang merendam delapan desa di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Sabtu (11/7/2020). Ketinggian air 70 hingga 80 sentimeter.
“Delapan desa di 5 kecamatan terdampak banjir tersebut,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, dalam keterangan tertulis.
Ia menyebutkan, desa terdampak yaitu Desa Labungga dan Laronangga di Kecamatan Andowia, Desa Puwanggudu dan Alawanggudu di Kecamatan Asera, Desa Polora Indah di Kecamatan Langgikima, Desa Tambakua di Kecamatan Landawe, serta Desa Pondoa dan Padalere Utama di Kecamatan Wiwirano.
“Selain merendam pemukiman di wilayah desa, banjir menyebabkan akses jalan antar desa putus,” ujarnya.
Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Konawe Utara pun mengevakuasi korban. Mereka berkoordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan penanganan banjir.
Melihat analisis dari InaRISK, wilayah Konawe Utara memiliki potensi bahaya kategori sedang hingga tinggi untuk banjir. Luas bahaya akibat banjir mencakup lebih dari 19 ribu hektar di 10 kecamatan. “Dari sisi risiko, sekitar 12.829 jiwa terpapar potensi banjir di 10 kecamatan tersebut,” katanya.
Baca Juga : Hujan Lebat, Jalan dan Permukiman di Sekitar Kantor Airin Banjir
Sementara itu, melihat prakiraan hujan dasarian II – II Juli hingga I Agustus 2020, wilayah Konawe Utara masih berpotensi hujan tinggi. Melihat prakiraan ini, pihaknya pun mengimbau masyarakat untuk terus waspada dan siap siaga dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor dan banjir bandang.
“Hujan dengan intesitas tinggi dan berdurasi lama bisa menjadi salah satu indikator dalam menyikapi kesiapsiagaan masyarakat,” tuturnya.
Baca Juga : Sungai Bone Meluap, Permukiman di 5 Kelurahan Terendam Banjir 2 Meter
(Erha Aprili Ramadhoni)