Negara itu menutup perbatasannya untuk hampir semua pelancong kecuali mengembalikan warga pada awal pandemi dan mengharuskan siapa pun memasuki negara untuk karantina di fasilitas pemerintah selama 14 hari dan menjalani pengujian.
Sebagian besar kasusnya telah terdeteksi di karantina.
Operasi pelacakan dan pengujian kontak yang luas juga berarti dapat dengan cepat meredakan wabah lokal. Sejauh ini hanya tercatat 420 kasus dan tidak ada pasien yang meninggal.
Pasiennya yang paling terkenal, seorang pria Inggris yang menghabiskan 68 hari dengan ventilator, dapat melakukan perjalanan pulang awal bulan ini.
(Rahman Asmardika)