Kisah Perjuangan Kompi Gagak Lodra Bertempur Lawan Belanda di Coban Jahe

Avirista Midaada, Jurnalis
Minggu 16 Agustus 2020 14:32 WIB
Foto: Okezone/Avirista Midaada.
Share :

Namun pertempuran besar di Kalijahe yang banyak memakan korban juga membawa hikmah. Pasalnya pasukan lainnya yang dipimpin Abdul Syarif dan Samsul Islam dari Jajang, Poncokusomo berhasil melewati Tosari, hingga akhirnya menuju Probolinggo dan Pasuruan untuk menyiapkan pasukan yang lebih besar lagi.

“Keberhasilan ini karena pasukan Belanda terfokus di Kalijahe menghadapi pasukan Sabar Sutopo. Ini merupakan keberhasilan dari kepentingan strategi, masuknya Kompi Gagak Lodra memandu berbagai pasukan yang akan melakukan wingate action menuju ke arah timur,” paparnya.

Meski porak-poranda oleh serangan Belanda, Kompi Gagak Lodra akhirnya dapat dibangun kembali, bahkan dengan kekuatan yang berlipat ganda. Setelah pertempuran di Kalijahe, pasukan yang tersisa berkumpul kembali di Garotan, Wajak.

“Berkat konsolidasi yang dilakukan secara terus menerus selama tiga bulan, ditambah lagi dengan kedatangan pasukan Letnan Soemodiharjo (yang terkenal sebagai pasukan penangkis serangan udara), Kompi Gagak Lodra kembali dapat dibangun. Pasukan Letnan Soemodiharjo membawa banyak senjata berat yang terdiri dari senapan mesin 12.7, 13.2, mortir 8 dan beberapa pucuk senjata ringan,” lanjutnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya