KINSHASHA - Para penambang emas ilegal di Republik Demokratik Kongo (RD Kongo) pada Sabtu (12/9/2020) menggali reruntuhan mencari lebih dari 50 rekan mereka yang diduga tewas setelah sebuah tambang ambruk usai diguyur hujan deras.
Ratusan pemuda berkumpul di sekitar lokasi tambang yang ambruk pada Jumat (11/9/2020). Video memperlihatkan sebagian pemuda itu berusaha memindahkan bebatuan dengan tangan dari tumpukan yang dipenuhi lumpur.
Puluhan orang tewas setiap tahun dalam berbagai kecelakaan di tambang-tambang yang tak diregulasi di Kongo. Banyak orang yang tak dilengkapi peralatan memadai, menggali jauh ke bawah tanah, untuk mencari bijih emas.
BACA JUGA: Tambang Emas Runtuh, Ratusan Pekerja Terjebak
Alexandre Kamundala, wakil Wali Kota Kota Kamituga di dekatnya, mengatakan belum ada jenazah yang ditemukan sejauh ini.
"Tim-tim SAR telah bekerja keras sejak pagi hari untuk berusaha mencari jenazah, tapi karena minimnya peralatan, mereka kesulitan bekerja secara efisien," katanya sebagaimana dilansir VOA.
BACA JUGA: Ribut Gara-Gara Lubang Tambang Emas Ilegal Runtuh, Siyong Bacok Temannya Sendiri
Kantor Gubernur Provinsi Kivu Selatan, Theo Kasi, mengatakan sebagian besar korbannya adalah anak-anak muda. Dia menyatakan duka cita kepada pihak keluarga mereka.
Sara Geenen, seorang asisten profesor di Universitas Antwerp di Belgia, mengatakan tertimbun, tanah longsor, dan sesak napas merupakan risiko yang sering dihadapi para penambang batu berharga, yang sering kali tak mengenakan alat pelindung diri selain sepatu boot. Sara pernah melakukan riset tentang tambang emas di sekitar Kamituga.
(Rahman Asmardika)