JAKARTA - Indonesia sebagai salah satu negara muslim terbesar di duni memiliki sejumlah tradisi unik dalam memeringati maulid Nabi Muhammad SAW.
Berbagai daerah meramu kegiatan yang dibalut dengan kebiasaan di wilayah setempat untuk mengenang sosok pemimpin tertinggi umat manusia tersebut.
Okezone akan merangkum sejumlah tradisi maulid nabi di Indonesia, berikut ulasannya.
1. Aceh
Di Indonesia, sejumlah daerah kerap menyuguhkan hidangan spesial sebagai salah satu bentuk perwujudan rasa syukur mereka. Salah satu contohnya adalah Aceh. Maulid Nabi dirayakan dengan menyelenggarakan serangkaian acara mulai dari zikir, ceramah agama, hingga kenduri dengan makan bersama.
Selain memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, kenduri juga dijadikan ajang silaturahmi antarwarga desa. Sejumlah orang berkumpul di masjid untuk menikmati hidangan berupa gulai kari kambing dalam belanga besar untuk disantap bersama. Hidangan atau masyarakat Aceh biasa menyebutnya Idang dibawa dari rumah-rumah warga yang dimasak secara sukarela.
2. Cirebon
Panjang Jimat Tradisi Maulid Nabi di Keraton Cirebon sejak zaman Khalifah Sholahudin Al Ayubi 1993 M, peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau maulid Nabi kerap di istimewakan. Tujuannya, tidak lain untuk mengenang dan selalu meneladani Nabi Muhammad SAW.
Tak heran jika di Cirebon pengaruh tersebut hingga saat ini kental diraskan masyarakat, para pemuka agama yang nota bene berada di tiga keraton Cirebon, Kanoman, Kasepuhan dan Kacirebonan, pada abad ke 15 lalu mengadopsi kegiatan tersebut yang disesuaikan dengan adat keraton yakni digelarnya upacara panjang jimat atau kerap disebut pelal.
Peringatan Maulid Nabi juga turut digelar di makam Sunan Gunung Jati, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon. Dalam ritual ini, kata panjang ditafsirkan secara harfiah, adalah bentuk piring dan perabotan dapur peninggalan sejarah yang diisi dengan makanan dengan dianalogikan dengan prosesi kelahiran nabi.
Sedangkan kata Jimat, merupakan akronim dari kata Diaji dan Dirumat yang berarti dipelajari dan diamalkan yakni ajaran-ajaran Islam dengan manauladani Nabi Muhammad SAW.