WASHINGTON DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dilaporkan menelepon dan memarahi para gubernur Partai Republik di tengah proses penghitungan suara pemilihan Presiden AS (Pilpres AS) 2020. Trump yang berupaya kembali duduk sebagai Presiden AS untuk masa jabatan kedua saat ini tertinggal dari saingannya, mantan Wakil Presiden AS Joe Biden.
Tim kampanye Trump telah mengajukan tuntutan hukum di beberapa negara bagian untuk menghentikan penghitungan suara setelah dia semakin tertinggal dari Biden. Para staf Trump dilaporkan menghabiskan sebagian besar Rabu (4/11/2020) untuk menyusun strategi hukum untuk menggugat hasil Pilpres AS.
BACA JUGA: Pilpres AS 2020, Biden Ramalkan Kemenangan, Trump Ajukan Tuntutan Hukum
Menurut seorang sumber kepada CNN, tuntutan hukum itu juga dilayangkan untuk memberi tim kampanye Trump lebih banyak waktu karena suara dihitung di negara bagian kritis seperti Arizona.
Trump juga dilaporkan telah menelepon para gubernur negara bagian dari Partai Republik dan memarahi mereka. Beberapa gubernur yang 'disemprot' Trump di antaranya adalah Gubernur Arizona Doug Ducey, Gubernur Georgia Brian Kemp dan Gubernur Florida Ron DeSantis, demikian diungkap oleh dua sumber kepada CNN.
BACA JUGA: Pilpres AS Memanas, "Skenario Kiamat" yang Ditakutkan Rakyat Amerika Terwujud?
Saat ini Biden telah mengantongi 253 suara elektoral, menurut penghitungan yang dilansir VOA, dan unggul di negara-negara bagian penting yang tersisa. Sementara Trump yang memperoleh kemenangan di lebih banyak negara bagian, tertinggal dengan perolehan 213 suara elektoral.
Kedua capres berlomba mencapai 270 suara elektoral yang dibutuhkan untuk memenangi Pilpres AS 2020 dan duduk di ruang oval Gedung Putih sebagai Presiden baru AS.
(Rahman Asmardika)