NEW DELHI – Seorang gadis Muslim di distrik Vaishali, Bihar, India meninggal dunia beberapa hari setelah dibakar hidup-hidup oleh seorang pemuda Hindu diduga karena menolak lamaran pelaku.
Gulnaz Khatoon dibakar pada 30 Oktober dan dirawat di Rumah Sakit Patna Medical College setelah mengalami 75 persen luka bakar. Gadis berusia 20 tahun itu meninggal pada Minggu (15/11/2020) akibat luka yang dideritanya.
Menurut anggota keluarganya, Khatoon dibunuh karena dia menolak menikah dengan salah satu terdakwa Satish Rai. Keluarganya mengatakan, Khatoon telah bertunangan dan akan menikah dengan pria lain dalam empat bulan.
BACA JUGA: Perempuan India Dibakar Hidup-Hidup Setelah Laporkan Penganiayaan Dirinya
Dalam pernyataan yang dibuat saat sekarat, Khatoon menyebut Satish dan ayahnya Vinay, serta saudara sepupunya Chandan sebagai pelaku. Pernyataan korban yang direkam dalam video menjadi viral di media sosial, di mana dia mengatakan bahwa Satish telah membakarnya sementara Vinay dan Chandan membantunya dalam melakukan kejahatan tersebut.
Ibu Khatoon mengatakan bahwa Satish telah mengancam putrinya dengan pembalasan yang mengerikan sehari sebelum kejahatan itu terjadi dan membakarnya sekira pukul 17.30 pada 30 Oktober ketika dia pergi untuk membuang sampah di luar rumahnya.
Dikutip Times of India, Inspektur Polisi Distrik Vaishali Dr. Gaurav Mangla mengatakan bahwa para tersangka sedang dalam pelarian dan tiga tim polisi telah dibentuk untuk memburu dan menangkap mereka. Dia mengatakan bahwa jika terdakwa tidak menyerah dalam tiga hari ke depan, polisi akan memulai proses penyitaan properti mereka.
BACA JUGA: Diperkosa Ramai-Ramai, Gadis Kasta Rendah India Meninggal di Rumah Sakit
"Penyelidikan dalam kasus ini sedang berlangsung dan para tersangka akan segera ditangkap," kata Mangla sebagaimana dilansir Al Jazeera.
Sementara itu, pihak keluarga korban juga menolak untuk menguburkan jenazah, menuntut agar terdakwa ditangkap.
Insiden tersebut telah menimbulkan kemarahan yang meluas di media sosial, terutama di Twitter di mana pengguna menuntut keadilan bagi korban dengan #JusticeforGulnaz yang masih menjadi trending di platform tersebut. Banyak pemimpin politik dan aktivis hak perempuan di India berkumpul untuk menuntut keadilan bagi Khatoon.
Keluarga Khatoon juga telah menggelar demonstrasi menuntut pelaku untuk segera dihukum, mengeluhkan tidak adanya kemajuan dalam penyelidikan polisi.
Muslim girl in Bihar in #India was burnt alive and thrown into a well by right wing Hindu extremists
Victims family dmnding justice but no one listening to them even after 2wks
India is becoming positively unsafe for religious minorities#JusticeForGulnaz#indiadeservesblacklist pic.twitter.com/Mq1xBjC0hm— RaNa BilaL (@AB18PK) November 17, 2020
“Kami menginginkan Keadilan. Sudah 17 hari tetapi hampir tidak ada kemajuan. Kami mengajukan keluhan tapi tidak dipertimbangkan. Kami tidak berdaya, tidak ada yang membantu kami, ”kata Shaimuna Khatoon, ibu korban, kepada Anadolu Agency.
Banyak organisasi hak-hak perempuan menuntut penangkapan segera terhadap terdakwa dan kompensasi dua juta rupee (sekira Rp383 juta) dan pekerjaan pemerintah kepada keluarga korban, selain melakukan penyelidikan dan pengadilan yang adil di jalur cepat.
(Rahman Asmardika)