Empat bocah dan satu pemuda itu berasal dari Desa Waienga, Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata semalam suntuk mereka dinyatakan hilang oleh keluarga, karena tak tampak batang hidungnya di lokasi pengungsian. Namun demikian, akhirnya berhasil ditemukan, setelah masyarakat bersama sejumlah pihak melakukan pencarian.
"Mereka ditemukan hari ini Senin di sebuah pondok kebun di desa itu," kata Raimundus.
Pasca-ditemukan, pihak medis langsung melakukan penanganan terhadap kelima orang tersebut.
"Tadi siang setelah ditemukan kami langsung meminta petugas medis untuk memberikan perawatan dan memastikan kalau kelima anak itu dalam keadaan sehat," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lembata Paskalis Ola Tapobali.
Menurut dia, kelima anak itu telah bergabung bersama keluarganya dalam kondisi sehat. "Ya, mereka ketakutan dan karena itu memilih berlari ke sebuah kebun dan bermalam di pondok kebun tersebut," kata Paskalis.
Kelima anak tersebut, masing-masing Pius Kosmas Aprinaldi (12), Matias Bala (8), Bernardus Boli (12), Sesilia Date (8) serta Philipus Basa (24). Kini kelima anak itu bersama ribuan warga lainnya, sedang berdiam di sejumlah tenda pengungsian, dengan kondisi apa adanya. Betapa tidak, Pemerintah Kabupaten lembata masih mengalami kekurangan sejumlah logistik.
"Kami masih butuh tambahan tikar atau spon untuk tidur, selimut, tenda serta MCK mobile," kata Paskalis.
Setidaknya di kondisi ini, harapan akan bantuan dan donasi masih sangat dibutuhkan demi menyelamatkan para pengungsi, akibat erupsi Gunung Ile Lewotolok itu.
(Awaludin)