Dufour mengatakan panen bersejarah ini tidak berarti eksperimen selesai.
“APH memiliki dua pembawa sains, jadi segera setelah panen pertama, pembawa kedua akan digunakan untuk mengulangi percobaan dengan menanam satu set benih lobak lagi,” katanya.
“Mereplikasi percobaan tanaman meningkatkan ukuran sampel dan meningkatkan akurasi ilmiah,” tambahnya.
Profesor di University of Louisiana di Lafayette yang telah melakukan eksperimen tanaman dengan NASA sejak 1995, Karl Hasenstein, mengatakan lobak memberikan kemungkinan penelitian yang luar biasa berdasarkan pembentukan umbi sensitifnya.
“Kami dapat menanam 20 tanaman di APH, menganalisis efek CO2, serta akuisisi dan distribusi mineral,” ujarnya.
Tim telah menyiapkan populasi kontrol tanaman di unit habitat tanaman kontrol tanah di ruang Simulator Lingkungan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISSES) di dalam Fasilitas Pemrosesan Stasiun Luar Angkasa Kennedy.