WASHINGTON – Electoral College yang akan menyertifikati hasil pemilihan umum Amerika Serikat (AS) akan bertemu pada Senin (14/12/2020) dan secara resmi memilih Joe Biden sebagai Presiden Ke-46 AS. Namun, petahana Donald Trump masih mengklaim bahwa dialah yang menang dalam pilpres bulan lalu.
“Belum, belum selesai," kata Trump kepada Fox News dalam wawancara yang disiarkan Minggu (13/12/2020) pagi, sementara puluhan gugatan hukum yang mengklaim bahwa Trump dicurangi, telah ditolak pengadilan.
BACA JUGA: Menolak Hasil Pilpres, Pendukung Donald Trump Unjuk Rasa di Seluruh AS
“Kami akan terus berusaha. Masih ada banyak kasus lokal. Di beberapa negara bagian dimana kami dicurangi. Kami menang semuanya. Kami menang di Pennsylvania. Kami menang di Michigan. Kami menang di Georgia dengan selisih besar,” ujarnya sebagaimana dilansir VOA.
Namun, para pejabat pemilu negara bagian telah memutuskan sebaliknya. Dan para elektor akan bertemu di berbagai ibu kota negara bagian pada Senin. Mereka diperkirakan akan menyertifikasi bahwa Biden memenangkan 306 suara elektoral, lebih dari batas 270 yang diperlukan untuk menang.
Biden adalah seorang mantan senator AS selama 36 tahun dan mantan wakil presiden Barack Obama selama 8 tahun.
BACA JUGA: Jaksa Agung AS : Kami Tidak Melihat Kecurangan pada Pilpres
Dia akan berbicara mengenai tentang "sertifikasi suara Electoral College dan kekuatan dan ketahanan demokrasi AS dalam pidato dari Wilmington, Delaware pada Senin, demikian menurut tim transisi Biden.
Trump pada Minggu mengunjungi klub golf pribadinya di Virginia dan kembali mengulangi klaim-klaim tak berdasar lewat Twitter, mengatakan bahwa pilpres telah dicurangi. Biden tidak mengomentari pernyataan Trump tersebut.
(Rahman Asmardika)