AMERIKA SERIKAT - Jaksa Agung William Barr, salah seorang sekutu terkuat Presiden Donald Trump, mengundurkan diri di tengah-tengah ketegangan dengan presiden terkait klaim tidak berdasar tentang kecurangan pilpres dan penyelidikan terhadap putra presiden terpilih Joe Biden.
Barr hari Senin (14/12) datang ke Gedung Putih, di mana Trump mengatakan ia menyampaikan surat pengunduran dirinya.
“Berdasarkan surat itu, Bill akan meninggalkan jabatannya sebelum Natal untuk menghabiskan liburan bersama keluarganya,” cuit Trump.
Just had a very nice meeting with Attorney General Bill Barr at the White House. Our relationship has been a very good one, he has done an outstanding job! As per letter, Bill will be leaving just before Christmas to spend the holidays with his family...
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) December 14, 2020
Trump sebelumnya menunjukkan kemarahannya secara terbuka tentang pernyataan Barr pada kantor berita Associated Press awal bulan ini bahwa Departemen Kehakiman tidak menemukan kecurangan pilpres yang meluas, yang dapat mengubah hasil pilpres. Trump juga marah karena Departemen Kehakiman tidak mengumumkan secara terbuka bahwa pihaknya menyelidiki Hunter Biden sebelum pilpres. Kebijakan Kejaksaan Agung tidak memperbolehkan pengumuman semacam itu.
Barr Mundur, Trump Tunjuk Rosen Jadi Penjabat
Barr dalam surat pengunduran dirinya mengatakan ia telah memberitahu Trump pada hari Senin tentang “kajian departemennya terhadap tuduhan kecurangan dalam pilpres 2020 dan bagaimana tuduhan-tuduhan ini akan terus dikaji.” Ditambahkannya, hari kerja terakhirnya adalah pada tanggal 23 Desember.
Trump mengatakan Wakil Jaksa Agung Jeff Rosen, yang telah diberinya label “orang yang luar biasa,” akan menjadi penjabat jaksa agung.