WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengunggah video pernyataan setelah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR AS) mengesahkan pemakzulan terhadapnya, Rabu (13/1/2021).
Namun dalam video itu Trump justru tak menyinggung soal pemakzulan dirinya. Dia menegaskan pernyataan yang menentang kekerasan dalam unjuk rasa di Gedung Capitol pada 6 Januari lalu. Saat itu ratusan pendukungnya menyerbu masuk gedung dewan untuk menghentikan sidang pengesahan kemenangan Joe Biden dalam Pilpres AS 2020.
"Saya ingin memperjelas, saya dengan tegas mengecam kekerasan sebagaimana kita saksikan pekan lalu. Kekerasan dan vandalisme sama sekali tidak punya tempat di negara kita dan tidak ada tempat dalam gerakan kami," ujarnya, dalam video itu, seperti dilaporkan kembali Reuters, Kamis (14/1/2021).
Trump menegaskan, para pendukungnya yang sejati tidak mungkin melakukan kekerasan dalam berpolitik. Siapa pun yang melakukan kekerasan, lanjut Trump, berarti tidak sejalan dengan gerakannya.
Politikus Partai Republik itu juga menegaskan tak pernah menghasut untuk berbuat kekerasan. Siapa saja yang terlibat dalam kekerasan di Gedung Capitol akan diseret ke pengadilan.
Lebih lanjut dia meminta seluruh warga AS untuk mengurangi ketegangan, apalagi menjelang pelantikan Joe Biden.
Fokus yang dia lakukan di pekan terakhir masa jabatannya adalah memastikan transisi kekuasaan berlangsung mulus.
(kha)