Respons Kedatangan Kapal Perang AS, China Kirim Kapal Induk ke Selat Taiwan

Rahman Asmardika, Jurnalis
Selasa 22 Desember 2020 12:48 WIB
Kapal induk China, Shandong. (Foto: Wikipedia)
Share :

BEIJNG – Beijing telah mengirim kapal induknya ke Selat Taiwan, sehari setelah kapal perusak Amerika Serikat (AS) berlayar ke sana dan memicu kemarahan China. Perjalanan kapal induk Shandong di Selat Taiwan itu diumumkan Angkatan Laut China pada Senin (21/12/2020).

Juru Bicara Angkatan Laut China, Liu Wensheng mengatakan Shandong berlayar dengan lancar melalui Selat Taiwan.

BACA JUGA: 18 Pesawat China Satroni Langit Taiwan di Tengah Kunjungan Wamenlu AS

Liu mengatakan kapal induk tersebut melakukan pelatihan manuver lintas regional sebagai bagian dari kegiatan normal angkatan laut China. Dia menambahkan bahwa latihan lebih lanjut akan diatur di masa depan sesuai dengan "kebutuhan pelatihan" Beijing.

Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan enam kapal perang dan delapan pesawat dikirim untuk melacak pergerakan Shandong. Para pejabat menekankan bahwa militer Taiwan mampu melindungi negara pulau itu, demikian diwartakan RT.

Pelayaran itu terjadi di tengah ketegangan yang meningkat antara Beijing dan Taipei dan hanya sehari setelah Washington, sekutu militer Taiwan, mengirim kapal perusak Angkatan Laut AS USS Mustin melalui selat tersebut.

Angkatan Laut AS mengatakan transit tersebut telah menunjukkan komitmen terhadap "Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," dan kapal-kapal Amerika akan terus berlayar "di mana pun yang diizinkan oleh hukum internasional".

BACA JUGA: Libatkan Drone dan Roket, China Simulasikan Invasi Taiwan dalam Latihan Militer

Sementara Juru Bicara Militer China Zhang Chunhui menggambarkan perjalanan USS Mustin sebagai "strategi egois" untuk "menggunakan Taiwan sebagai bidak catur". Zhang berargumen bahwa dengan mengarungi kapal perangnya melalui Selat Taiwan, AS "meningkatkan dan mendramatisir" ketegangan dan "menggoda pasukan kemerdekaan Taiwan”.

Taiwan telah meluncurkan program untuk membangun kapal selam dan kapal patroli untuk melawan peningkatan aktivitas China di wilayah tersebut. Taiwan juga membuat kesepakatan dengan AS untuk membeli jet tempur dan rudal anti-kapal.

Pejabat Taiwan mengatakan persenjataan kembali diperlukan untuk memastikan perlindungan pulau itu. China bersikeras kesepakatan dengan AS melanggar prinsip 'Satu China' dan hanya mengarah pada eskalasi lebih lanjut.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya