JAKARTA - Direktur Perencanaan Anggaran Daerah Kemendagri, Bahri meluruskan pernyataan soal adanya dugaan anggaran janggal di Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) DKI Jakarta 2021.
Menurut dia, terdapat kesalahan penginputan data dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT) RAPBD DKI Jakarta mulai pengadaan alat kedokteran hingga pembelian baju. "Kesalahan memasukkan di sistem," kata Bahri di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (23/12/2020).
"Jadi mohon izin saya sampaikan, bukan janggal, ada terdapat kesalahan kode rekening saja. Kode rekening kan sekarang baru nih, ada salah penempatan rumahnya aja. Jadi bukan janggal, mohon izin diluruskan," tambah dia.
Baca Juga: Kemendagri Endus Kejanggalan di RAPBD DKI, Ariza: Sedang Proses Evaluasi
Ia menambahkan, Kemendagri akan mengevaluasi kesalahan memasukkan kode rekening dalam anggaran DKI Jakarta. "Jadi kode rekeningnya itu kan kode rekening sub kegiatannya penyusunan rancangan APBD, isinya di dalam ada belanja alat kedokteran, nah itu kita luruskan, ada kesalahan penempatan. Karena berlaku sekarang kode rekening baru berdasarkan Permendagri 90," jelasnya.
Bahuri meminta media untuk menanyakan langsung anggaran apa saja yang sebelumnya diduga janggal RAPBD DKI Jakarta 2021 kepada Kapuspen Kemendagri Benny Irawan. Kapuspen Kemendagri, kata dia, nantinya akan menjelaskan polemik dugaan temuan anggaran janggal di RAPBD DKI Jakarta.
"Nanti konfirmasi ke Pak Beni ya, karena sudah diarahkan ke sana," tutur dia.