Pemburu Bom di Medan Perang Ini Pertaruhkan Nyawa Demi Gaji Rp15 Juta

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 30 Desember 2020 12:16 WIB
Foto: Daily Mirror
Share :

“Kehidupan kami teknisi bom bergantung pada mereka. Mereka menemukan ranjau, kami membersihkannya dan kami mempercayai mereka semua dengan hidup kami,” terang rekan veteran Rob, dari Aberdeen.

Ketiga veteran asal Inggris ini membimbing sekitar puluhan pencari ranjau berisiko tinggi yang bertempur di zona perang di seluruh dunia. Termasuk di Suriah, Irak dan Afghanistan.

Setiap bom yang mereka tangani di sini memiliki potensi ledakan dua kali lipat dari bom Manchester dan tiga kali kekuatan perangkat yang digunakan dalam serangan 7/7 di London pada 2005.

Jadi mereka bertuga mencari ranjau dan menandai lokasinya. Kemudian teknisi bom Inggris akan menjinakkannya.

Para pencari ranjau ini harus menggunakan baju anti-ledakan, masker wajah dan menjelajahi gurun dengan detektor ranjau Vallon.

Tim ini bekerja untuk ITF, sebuah LSM kemanusiaan Slovenia yang disponsori oleh Badan Pembangunan Austria dan Knights of Columbus.

Di sebuah lokasi rahasia di Hasakah, di timur laut Suriah, Zeelan Ismail, 20, telah menjadi pencari ranjau berisiko tinggi sejak berusia 17 tahun.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya