Dia menghasilkan sekitar 800 poundsterling (Rp15 juta) sebulan, lebih dari gaji rata-rata Suriah sekitar 220 poundsterling (Rp4 juta) sebulan.
Zeelan memiliki alasan pribadi untuk melakukan pekerjaan itu. Dia ingin mendobrak batasan tentang diskriminasi terhadap wanita.
“Revolusi di Suriah telah memungkinkan perempuan untuk melakukan pekerjaan yang biasa dilakukan laki-laki karena kita harus melakukan sesuatu untuk membersihkan negara,” terangnya.
“Ketika saya pertama kali mulai melakukan pekerjaan ini, saya harus merahasiakannya dari keluarga saya karena mereka tidak ingin saya melakukan apa yang pernah dianggap sebagai pekerjaan laki-laki,” ungkapnya.
“Tetapi ketika saya mulai membawa pulang uang, saya harus mengatakan yang sebenarnya kepada mereka. Mereka tidak senang tapi itu pilihan saya. Bahkan suami saya berkata kepada saya jika ini adalah profesi pilihan saya maka saya harus melakukannya,” jelasnya.
Hanya dalam tiga tahun Zeelan telah membantu membersihkan lebih dari 100 ranjau dari dataran Suriah, gurun, dan kota.
Dia juga memiliki alasan kuat karena ayahnya terbunuh dalam ledakan besar. Kepergian sang ayah membuat keluarganya mengalami kesulitan keuangan. Selain itu, dia telah kehilangan banyak teman-temannya.