WASHINGTON, DC - Sebuah tenda yang menjual ayam dan kentang goreng di tengah kekacauan saat massa pendukung Presiden Donald Trump menyerbu Gedung Capitol, Washington, DC pada Rabu (6/1/2021), menarik perhatian warganet.
BACA JUGA: Pemimpin Dunia Kutuk Kerusuhan Pendukung Trump di Gedung Capitol AS
“Seseorang mulai menjual ayam dan kentang goreng selama protes di US Capitol,” kata jurnalis Norbert Elekes dalam sebuah cuitan di Twitter, dengan menyertakan foto yang memperlihatkan tenda penjual makanan yang tampaknya tidak terpengaruh segala huru–hara yang terjadi.
Someone started selling chicken and fries during protest at US Capitol pic.twitter.com/UiZews9fmY
— Norbert Elekes (@NorbertElekes) January 7, 2021
Cuitan Elekes itu mendapat banyak tanggapan dari warganet, beberapa membandingkannya dengan para pedagang asongan yang tetap berjualan di tengah kepanikan pada peristiwa bom Sarinah 2016 lalu.
Just like in Indonesia, they still selling during terrorist attack pic.twitter.com/cheOPsQ3Yb
— ðð¬ð°ð¢ð§ (@millionkwd) January 7, 2021
“Seperti di Indonesia, mereka tetap berjualan saat serangan teroris,” kata seorang warganet.
Sebagaimana diketahui ratusan pendukung Trump yang berdemonstrasi di Washington, DC pada Rabu menyerbu Gedung Capitol di saat Kongres Amerika Serikat (AS) bersidang dalam upaya membatalkan kekalahan sang petahana dalam pilpres November lalu. Akibat kerusuhan itu, Kongres terpaksa menunda sesi penghitungan suara untuk mengesahkan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden.
BACA JUGA: Seorang Wanita Tewas Ditembak dalam Penyerbuan Capitol, Virginia Umumkan Keadaan Darurat
Polisi mengevakuasi anggota parlemen dan berjuang selama lebih dari tiga jam setelah invasi tersebut, membersihkan kekacauan dan para penyusup dari Capitol.
Seorang wanita tewas setelah ditembak selama kekacauan itu, memaksa Wali Kota Washington, DC memberlakukan jam malam, sementara keadaan darurat diberlakukan di Virginia.
(Rahman Asmardika)