"Jika diakumulasi dalam satu hari pada 20 januari, kejadian luncuran awan panas paling tinggi, yaitu mencapai 14 kali. Sedangkan pagi ini baru satu kali," ulasnya.
Dengan aktivitas vulkanik yang sangat tinggi ini, kata Hanik, potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas berada pada sektor selatan-barat daya meliputi kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan kali Putih sejauh maksimal 5 km. Begitu juga dengan ancaman lontaran material vulkanik saat terjadi erupsi eksplosif yang dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Baca juga: Merapi Mulai Sering Semburkan Awan Panas dan Lava Pijar, 3 Kali Dalam 6 Jam,
Dari laporan BPPTKG sejak pukul 18.00 WIB sampai dengan pukul 24.00 WIB pada 20 Januari tercatat 3 kali awan panas guguran, 37 kali gempa guguran, gempa hembusan 6 kali, gempa fase banyak 6 kali. Sedangkan sejak pukul 00.00 WIB sampai dengan pukul 06.00 WIB pagi ini, terjadi satu kali awan panas guguran dengan amplitudo 21 mm dan durasi 133 detik. Gempa guguran sebanyak 50 kali, gempa fase banyak dua kali.
"Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi mencapai 300 meter di atas puncak kawah. Hingga saat ini status Merapi masih tetap siaga atau level III," pungkasnya.
(Awaludin)