Sebagai catatan pada 20 Januari terjadi 14 kali awan panas guguran, dengan jarks luncur 1,5 km menuju arah barat daya. Selain itu, juga ada 64 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal sejauh 1 km.
Dengan kondisi ini BPPTKG memberikan analisa letusan yang terjadi dominan efusif. Namun, masih ada probabilitas ke arah eksplosif.
“Kalau kecenderungannya turun signifikan untuk eksplosif,” ujar Hanik.
Baca Juga: Banyak Gunung Api Aktif di Awal Tahun 2021, Ini Penjelasan Ahli Vulkanologi ITB
(Arief Setyadi )