Menyusul Aksi Kekerasan yang Berujung Penjarahan, Belanda Tetap Tidak Akan Cabut Aturan Jam Malam

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Rabu 27 Januari 2021 13:29 WIB
Foto: EPA
Share :

Sebelumnya, Polisi anti huru-hara di Belanda kembali bentrok dengan para pengunjuk rasa yang menentang kebijakan jam malam sejak kericuhan dimulai akhir pekan lalu.

Di Rotterdam, kepolisian melepaskan tembakan peringatan dan gas air mata, setelah perintah darurat yang dikeluarkan wali kota gagal menenangkan para pengunjuk rasa.

Kericuhan dimulai pada akhir pekan lalu saat para pengunjuk rasa menolak aturan pembatasan dalam rangka pengendalian virus corona.

Rutte mengutuk kerusuhan-kerusuhan ini dengan sebutan “kekerasan kejahatan murni”.

Aksi kekerasan terjadi di sejumlah kota pada Senin kemarin. Kepolisian anti huru-hara bentrok dengan para pengunjuk rasa di Amsterdam serta di Rotterdam, Amersfoort dan Geleen.

Wartawan BBC Anna Holligan mengatakan aksi pembakaran dilakukan di jalan-jalan Den Haag. Polisi dengan menggunakan sepeda berusaha menghalau sekelompok orang yang melemparkan batu dan kembang api.

Sejumlah penangkapan terjadi di Amsterdam setelah adanya laporan terjadi pengrusakan yang lebih parah.

Menurut siaran nasional NOS, di Rotterdam, kepolisian menyemprotkan meriam air selama menghadapi perusuh.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya