Jumlah orang yang mendatangi becaknya untuk meminjam buku pun berkurang. "(Peminjam buku) menurun. Kalau dibuat rata-rata setiap harinya satu-dua orang," kata Sutopo.
Meski pendapatannya turun dan pulang tanpa penghasilan, serta jarang lagi ada orang yang meminjam buku, Sutopo masih tetap setia menawarkan jasanya.
"Kekosongan dan kesepian ini saya justru gunakan untuk membaca. Sehingga waktu seperti ini saya lalui dengan gembira dan pasrah kepada Yang Maha Kuasa," kata ayah tiga anak dan kakek enam cucu ini.
Oleh karena itu, dia berharap, generasi muda tidak meninggalkan membaca buku karena buku adalah jendela dunia. "Buku bagus untuk perkembangan pendidikan masyarakat agar menjadi manusia yang lebih baik," pungkasnya.
(Fahmi Firdaus )