Dinyatakan Bersalah Melawan Iran, Akademisi Inggris Melarikan Diri Melalui Pegunungan

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Kamis 04 Februari 2021 05:46 WIB
Akademisi Kameel Ahmady melarikan diri dari Iran (Foto: BBC Indonesia)
Share :

  • Penyiksaan psikologis

Ia mendekam di penjara Evin selama tiga bulan. Selama masa itu, lanjutnya, petugas mempermainkan pikirannya.

"Di tataran kemanusiaan, mereka memberikan perlakuan baik kepada saya. Tetapi jangan sampai meremehkan konsep dan keseriusan dari apa yang disebut 'white torture' - teknik penyiksaan psikologis. Dan semua permainan ini dilakukan selangkah demi selangkah, dan mereka benar-benar sangat terlatih, tahu betul kapan perlu memberikan tekanan tambahan ketika diperlukan," kata Ahmady.

"Terdapat beragam permainan pikiran, mirip dengan berdagang. Anda berikan ini kepada saya, maka saya akan berikan imbalan - satu menit percakapan telepon saja memerlukan segala bentuk perundingan dengan petugas," imbuhnya.

Setelah berada di penjara Evin selama tiga bulan, Kameel Ahmady dibebaskan menjelang sidang tetapi tetap diawasi secara ketat.

Dalam sidang Desember lalu, Ahmady dinyatakan bersalah bekerja sama dengan pemerintah yang berseteru, walaupun ia membantahnya.

Jaksa penuntut mengatakan badan amal yang sebelumnya mempekerjakan Kameel Ahmady telah menerima dana dari Amerika Serikat. Ia juga menghadapi berbagai tuduhan lain, termasuk mempromosikan homoseksualitas dalam risetnya.

Ketika ia memutuskan melarikan diri, ia tidak memberitahu siapapun kecuali keluarga dekatnya.

"Saya pergi begitu saja. Saya siapkan tas berisi peralatan cukur, beberapa buku saya, dan laptop."

"Dan juga baju hangat, karena saya tahu saya harus menyelundup diri dari kereta di kawasan pegunungan itu. Sangat dingin, perjalanan sangat panjang, sangat gelap dan sangat menakutkan."

"Saya mesti meninggalkan semuanya yang saya cintai, yang saya capai, semua kelekatan manusia. Sangat menyedihkan dan menakutkan. Jika tertangkap, saya akan disidang lagi, dan hanya Tuhan yang tahu skenario apa lagi yang disiapkan.

  • Peta lokasi Iran

Kini setelah tiba di Inggris, Kameel Ahmady menghadapi masa depan yang tidak pasti.

"Saya harus melakukan apa yang diperlukan. Saya tidak bisa tinggal diam dan menghabiskan waktu 10 tahun di penjara. Saya bisa lebih berguna di luar dan saya punya tanggungjawab terhadap keluarga saya."

Pertanyaannya sekarang bagaimana kira-kira pemerintah Iran akan menanggapi kasus lolosnya Ahmady dan bagaimana dampaknya terhadap warga lain yang memegang kewarganegaraan ganda Inggris-Iran.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya