DAMASKUS - Pihak berwenang Suriah yakin mereka telah menemukan mayat seorang arkeolog terkenal yang dibunuh oleh kelompok yang menamakan diri mereka Negara Islam (ISIS) pada 2015, ketika arkeolog itu mencoba melindungi kota kuno Palmyra.
Militan ISIS secara terbuka memenggal kepala Khaled al-Asaad, (82 tahun), setelah dia menolak untuk mengungkapkan lokasi artefak berharga.
Media pemerintah melaporkan bahwa satu di antara tiga tubuh yang ditemukan di Kahloul, timur Palmyra, kemungkinan adalah tubuh Khaled al-Asaad. Tes DNA akan dilakukan untuk memastikan identitas mereka.
BACA JUGA: Pandemi Covid-19 Tak Kunjung Usai, Makin Banyak Orang Pilih Meninggal di Rumah
Pembunuhan brutal itu merupakan salah satu dari rangkaian kekejaman yang dilakukan oleh militan ISIS selama dua periode mereka menguasai situs Warisan Dunia Unesco.