Gempa Jepang Ingatkan Kembali Kenangan Tsunami Maut 2011, Warga: Tubuh Saya Langsung Gemetar

Antara, Jurnalis
Minggu 14 Februari 2021 15:07 WIB
Dampak gempa di Jepang. (Foto: Reuters)
Share :

IWAKI - Bau alkohol memenuhi bar kecil pada Minggu, ketika Aoi Hoshino menyapu beling botol-botol wiski yang pecah saat gempa bumi berkekuatan 7,3 Magnitudo terjadi pada Sabtu (13/2) malam.

Gempa bumi itu tampaknya merupakan gempa susulan dari gempa dahsyat yang melanda daerah Fukushima pada 2011.

Hoshino, 46 tahun, menyapu pecahan sekitar 20 botol ke dalam kantong sampah di barnya, di jalan belakang di kota Iwaki, sekitar 200 km (124 mil) utara Tokyo dan tidak jauh dari pusat gempa.

"Kami terkena pandemi virus corona, jadi kami berharap untuk membuka kembali toko kami, dan sekarang ada kejadian ini," katanya. 

Baca juga: Gempa Fukushima M7,3 Terasa hingga Tokyo, Puluhan Orang Terluka

Ia merujuk komentarnya itu pada keadaan darurat, yang diberlakukan secara lokal dan telah menutup barnya sejak Januari. Keadaan darurat itu tadinya akan dicabut pada Senin.

"Satu demi satu terjadi."

Gempa berkekuatan 7,3 magnitudo yang terjadi pada Sabtu sesaat sebelum tengah malam itu menyebabkan dinding retak dan kaca pecah, serta mengakibatkan longsor di Fukushima—wilayah terdekat ke episentrum gempa. Lebih dari 100 orang terluka.

Badan Meteorologi Jepang mengatakan gempa itu diyakini sebagai gempa susulan dari gempa berkekuatan 9,0 pada 11 Maret 2011 yang memicu tsunami hingga menewaskan hampir 20.000 orang di sepanjang wilayah timur laut Jepang, dan kecelakaan nuklir Fukushima, yang terburuk di dunia, dalam 25 tahun. Badan tersebut memperingatkan gempa susulan kemungkinan akan terjadi selama beberapa hari.

Baca juga: Gempa M7,1 Guncang Fukushima Jepang, Bagaimana Nasib Fasilitas Nuklir di Sana?

Hoshino mengatakan gempa pada Sabtu membawa kembali kenangan menakutkan.

"Tubuh saya segera bereaksi, dan saya tidak bisa berhenti gemetar. Kaki saya juga gemetar, tapi saya tidak bisa mengukur apakah lebih aman untuk lari atau diam, jadi saya akhirnya melakukan tarian kecil yang aneh," katanya sambil terkekeh.

Sedikitnya 121 orang terluka, kata televisi nasional NHK, termasuk beberapa warga yang menderita patah tulang, tetapi tidak ada kematian yang dilaporkan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya